Dalam 16 tahun SM, orang-orang Yerusalem sedang menunggu
kelahiran putra Imran.
Diramalkan bahwa putra Imran itu sebagai Messiah, seorang
juru selamat bangsa Yahudi yang sedang dinanti-nanti.

Namun ternyata sang ibu melahirkan seorang perempuan,
 bukan seorang laki-laki, maka itu keluarga Imran
mulai diasingkan oleh orang-orang.

Anak perempuan itu diberi nama Maryam,
yang berarti "Hamba Allah".
Pada usia enam tahun, Maryam diperbolehkan
untuk mengabdi di Bait Allah,
dan di bawah perlindungan Nabi Zakariya as.

Sementara di pengasingan, Maryam menghabiskan seluruh  waktunya
dengan berdoa dan membantu kebutuhan para pendeta Bait Allah.
Namun dilecehkan oleh para imam Yahudi.

Dia mencapai kekusyukannya sehingga malaikat Jibril
muncul kepadanya, meramalkan bahwa dia akan diberi anak
yang suci yaitu sang Messiah, Nabi Isa Al-Masih as.